10 Planet Paling Unik

By Debby Miranda Mannuragie Thursday, October 21, 2010 0 comments
Alam semesta begitu luas. Planet yang dihuni manusia, planet bumi adalah satu dari seribu, sejuta, atau bahkan satu dari triliunan planet yang tersebar di angkasa luar. Berdasarkan fakta tersebut, tentunya anda pernah atau sering beranggapan mungkin ada kehidupan lain selain di bumi. Para ilmuwan meyakini kemungkinan tersebut ada dan dari waktu ke waktu terus berusaha mencari petunjuk untuk menemukan dunia baru.

Pada tahun 1990, para ilmuwan menemukan secercah harapan dengan menemukan sejumlah planet di luar tata surya (exoplanet). Planet-planet tersebut sangat beragam. Mulai dari planet api, planet berukuran raksasa, planet berbatu, planet yang tidak memiliki bintang, dan banyak lagi. Hingga kini, penemuan exoplanet mencapai 230 planet. Berikut adalah daftar sepuluh exoplanet.

1. Sang Kuda Api

Ditemukan bahwa planet tersebut mengorbit bintang induk kurang lebih dalam 4 hari Bumi, dan jauh lebih dekat daripada orbit Merkurius dalam mengelilingi Matahari, dengan perkiraan temperatur sekitar 1000 derajat Celsius, meskipun memiliki massa sekitar setengah massa Yupiter  (sekitar 150 kali massa Bumi). Pada saat itu, keberadaan planet raksasa yang begitu dekat dengan bintang induk tidak cocok dengan teori pembentukan planet dan 51 Pegasi b dianggap sebagai suatu anomali. Namun kemudian beberapa 'Yupiter panas' ditemukan (sebagai contoh 55 Cancri dan τ Boötis), dan para astronom merevisi teori mereka tentang pembentukan planet dengan memasukkan/memperhitungkan migrasi orbit.

Awalnya terdapat asumsi bahwa 51 Pegasi b adalah sebuah planet terestrial, tetapi sekarang dipercaya sebagai sebuah raksasa gas. Planet tersebut cukup masif sehingga atmosfernya yang tebal tidak terhembus oleh angin bintang induknya. 51 Pegasi b mungkin memiliki radius yang lebih besar daripada Yupiter meskipun dengan massa yang lebih kecil. Hal ini disebabkan atmosfernya yang sangat terpanaskan membengkak menjadi lapisan yang tebal tetapi dengan kerapatan yang rendah. Di bawahnya, gas-gas yang menyusun planet akan sangat panas sehingga planet akan berpendar merah. Awan-awan silikat mungkin eksis dalam atmosfernya.

Planet tersebut terkunci secara pasang surut dengan bintang induknya, yaitu hanya satu sisinya yang menghadap ke bintang induk.
 
 2. Tetangga Terdekat Bumi

Epsilon Eridani (ε Eri / ε Eridani) adalah bintang deret-utama dengankelas spektrum K2. Berjarak sekitar 10.5 tahun cahaya dari matahari, merupakan rasi bintangEridanus, as well as the third closest star  yang nampak dengan mata telanjang. Usianya diperkirakan setidaknya kurang dari satu milyar tahun. Dikarenakan masih relatif muda, Epsilon Eridani memiliki aktivitas magnetik yang lebih tinggi dari Matahari, dengan angin surya 30 kali lebih kuat. Periode rotasinya relatif cepat 11.1 hari.

Epsilon Eridani diperkirakan memiliki 85% dari masa matahari dan radiusnya 84% dari radius matahari, tetapi memiliki hanya 28% tingkat luminositas dibanding matahari. Bintang ini merupakan bintang K dengan kelas spektrum terdekat, setelah Alpha Centauri B. Kandungan metallisitas atau zat-zat yang lebih berat dari helium sedikit lebih rendah dari matahari , dengan tingkat kromosferik besi diperkirakan 74% dari matahari.

 
3. Planet Tanpa Bintang

 Terdapat sejumlah exoplanet yang memiliki bintang atau matahari lebih dari satu, bahkan hingga memiliki tiga matahari. Lain halnya dengan Planemos. Planet tersebut hanya “mengambang” begitu saja tanpa mengitari bintang apa pun.



 






4. Si Gesit

 Planet SWEEPS-10 hanya berjarak 740.000 mil dari bintangnya. Saking dekatnya, planet yang disebut ultra-short-period planets (USPPs) itu hanya membutuhkan waktu kurang dari satu hari untuk mengorbit. Satu tahun di sana sama dengan sepuluh jam di bumi.


 





5. Dunia Api dan Es

Upsilon Andromedae (υ Andromedae / υ And) adalah bintang ganda yang berada pada jarak 44 tahun cahaya dari Bumi, berada di rasi Andromeda. Komponen utamanya, Upsilon Andromedae A, adalah bintang kata kuning keputihan (yellow-white dwarf) yang diperkirakan lebih muda daripada Matahari. Komponen kedua, Upsilon Andromedae B, adalah bintang katai merah (red dwarf) berada pada orbit yang luas.

Upsilon Andromedae berada cukup dekat dengan tatasurya kita (44 tahun cahaya). Upsilon Andromedae A memiliki magnitudo 4.09, dapat dilihat oleh mata telanjang meskipun terdapat polusi cahaya di langit, sekitar 10 derajat ditimur Galaksi Andromeda. Sedangkan Upsilon Andromedae B hanya dapat dilihat oleh teleskop.

Upsilon Andromedae B adalah bintang katai (red dwarf) dengan kelas M4.5V, berada sekitar 750 AU dari bintang utamanya. Bintang ini kurang masif dan kurang cemerlang dibandingkan Matahari.

Planet terdekat di Upsilon Andromedae ditemukan pada tahun 1996 dan diumumkan pada bulan January 1997, bersama dengan planet di Tau Boötis dan planet terdekat di 55 Cancri. Planet ini ditemukan oleh Geoffrey Marcy dan R. Paul Butler, kedunya adalah astronom di San Francisco State University. Planet ini akhirnya diberi nama Upsilon Andromedae b, ditemukan berdasarkan perubahan kecepatan di bintang ini. Di kemudian hari, diketemukan pula dua planet yang mengorbit bintang ini.

6. Cincin Raksasa
 
Planet yang mengorbit pada bintang Coku Tau 4 ini adalah exoplanet termuda yang berumur kurang dari satu juta tahun. Para astronom mendeteksi keberadaan planet ini dari lubang besar dari cincin planet tersebut. Lubang tersebut berukuran sepuluh kali lebih besar dari bumi.


 



7. Si Tua Bangka

Planet tertua yang juga disebut primeval world ini berumur kurang lebih 12,7 miliar tahun. Para ilmuwan menduga planet tersebut terbentuk delapan miliar tahun silam sebelum bumi terwujud dan hanya berselisih dua miliar tahun dari kejadian Big Bang. Penemuan ini menimbulkan wacana bahwa kehidupan mungkin terjadi lebih awal dari yang diduga selama ini.




 
8. Planet yang Menyusut



HD 209458 b merupakan sebuah planet ekstrasurya yang mengorbit bintang HD 209458 dalam rasi Pegasus, kira-kira 150 tahun cahaya dari Tata Surya. HD 209458 merupakan bintang bermagnitudo 8, dan dapat dilihat dari Bumi menggunakan teropong.

Radius orbit planet ini ialah 7 juta kilometer, atau 0,047 unit astronomi, atau satu perdelapan radius orbit Merkurius. Radius yang kecil ini menyebabkan planet ini mempunyai tahun sepanjang 3,5 hari Bumi dan suhu permukaan kira-kira 1.000 derajat Celsius. Massanya 220 kali lebih besar dari Bumi (0,69 massa Jupiter) dan ukurannya 32% lebih besar dari Jupiter sehingga planet ini merupakan sebuah raksasa gas.

HD 209458 b telah beberapa kali menjadi tonggak pencapaian dalam penyelidikan planet luar. Ia merupakan planet pertama yang diketahui mentransit, planet ekstrasurya pertama yang diketahui memiliki atmosfer, planet ekstrasurya pertama yang diamati memiliki atmosfer hidrogen yang menguap, planet ekstrasurya pertama yang didapati memiliki oksigen dan karbon dalam atmosfer, dan salah satu dari dua planet ekstrasurya pertama yang diperhatikan menggunakan spektroskopi. Pada April 2007, ia juga menjadi planet ekstrasurya pertama memiliki uap air dalam atmosfernya.

9. Si Atmosfir Tebal

Planet HD 189733b adalah planet pertama yang atmosfernya “tercium” oleh para ilmuwan. Dengan menganalisis cahaya dari sistem bintang planet itu, astronom mengatakan atmosfir planet tersebut tertutup oleh semacam kabut tebal serupa dengan butiran pasir. Sayangnya, air tidak terdeteksi di planet tersebut. Namun, pemburu planet menduga ada kehidupan di balik kabut tebal itu.

Planet HD 189733b unik karena memiliki sisi yang selalu menghadap bintangnya, sedangkan sisi yang lain selalu tidak terkena cahaya. Planet HD 189733b memiliki angin supersonik yang memiliki kecepatan enam kali lebih tinggi daripada angin di Jupiter. Angin kencang di HD 189733b bermanfaat mendistribusikan panas secara merata di seluruh permukaan planet. Sehingga wilayah yang selalu terkena cahaya dan wilayah yang selalu gelap memiliki suhu yang sama.

“Planet HD 189733b memiliki sabuk angin sangat besar. Sabuk tersebut selalu mengitari planet,” jelas Heather Knutson dari Harvard-Smithsonian Center. Harrington menilai, penelitian Knutson bisa dijadikan model pemetaan iklim planet-planet lain.


10. Kembaran Bumi?


Gliese 581 c (pengucapan /ˈgliːzə/), juga disebut HO Librae c, Wolf 562 c, dan HIP 74995 c, adalah bumi super atau planet ekstrasurya yang mengorbit bintang katai merah Gliese 581. Kemungkinan planet ini berada pada zona layak huni, dimana suhu permukaannya mengizinkan adanya air. Planet ini berjarak 20,4 tahun cahaya (193 triliun km) dari Bumi dan terletak di rasi bintang Libra. Gl 581, atau Gliese 581, merupakan bintang ke 581 dalam urutan Katalog Gliese. Katalog tersebut dibuat oleh Gliese, diterbitkan pada tahun 1969 dan diperbaharui tahun 1991 oleh Gliese dan Jahreiss.

Temperatur normal planet ini berkisar dari 0–40 °C (32–104 °F), Gliese 581 c mungkin adalah planet di luar tatasurya pertama yang mirip dengan Bumi. Massa planet ini sekitar lima kali Bumi, dan merupakan planet terkecil yang ditemukan di luar tata surya hingga saat ini. (Perhitungan massa yang didasarkan pada planet lain dari sistem ini, Gliese 581 b telah diketahui. Para penemu Gliese 581 c yakin terdapat planet ketiga, Gliese 581 d, jadi Gliese 581 c akan memiliki 5,03 kali massa Bumi). Berpijak pada asumsi bahwa planet tersebut adalah planet berbatu dan bukan planet yang dingin, maka planet ini akan memiliki radius 50% lebih besar daripada Bumi, di mana gravitasi permukaannya kira-kira 2,1 kali lebih kuat daripada di Bumi. Sistem planet ini diperkirakan berusia 4,3 milyar tahun.

Mungkinkah ada kehidupan lain di luar sana? Para ilmuwan mengatakan dapat lebih menguak hal tersebut pada tahun 2013, saat pengerjaan teleskop berteknologi tinggi bernama James Webb Space Telescope.

sumber: http://fadlyunik96.blogspot.com/2010/01/10-planet-paling-unik-yang-belum-anda.html Sharing is sexy

Related posts

0 komentar for this post

Leave a reply